Rincian Upah Pekerja Daendels untuk Jalan Raya Pos Bogor hingga Cirebon
GUBERNUR Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels memprakarsai pembangunan Jalan Raya Pos (Postweg) Bogor hingga Cirebon.
Sejarah mencatat Daendels menerapkan sistem kerja paksa. Meski belakangan ada fakta menyebutkan yang sesungguhnya merupakan kerja upah.
Dokumen mengenai penganggaran upah dari Daendels untuk proyek postweg dapat dilacak pada Plakaatboek 1602-1811 karangan Mr J A van Der Chijs terbitan Batavia tahun 1895.
Untuk istilah, secara yuridis bernama proyek besar pembangunan Postweg (jalan raya pos) dari Buitenzorg atau Bogor, menuju Karangsambung.
Dalam dukumen dipaparkan probabilitas anggaran pengupahan untuk para pekerja proyek Dandels. Pertanyaannya adalah, apakah upah itu sampai kepada pekerja?
Sejarawan Universitas Indonesia, Djoko Marihandono menyebutkan, pekerjaan pembuatan jalan raya Bogor-Cirebon dilakukan atas dasar kerja upah.
Direktur Jenderal Keuangan Van Ijsseldijk menyiapkan dana untuk upah pekerja dan mandor, peralatan, dan konsumsi atau ransum.
“Untuk membangun jalan dari Cisarua, Bogor sampai Cirebon, Daendels menyediakan dana sebanyak 30.000 ringgit ditambah dengan uang kertas yang begitu besar,” kata Djoko, yang dilansir dari keterangannya di artikel Historia.ID.
Pemberian upah didasarkan pada beratnya lokasi yang ditempuh seperti batuan padas, hutan lebat, lereng bukit atau gunung, keterjalan lokasi dan sebagainya.
Baca Juga:
- Jalan Raya Pos Bogor-Cirebon Dibangun dengan Kerja Paksa atau Upah Pekerja Dikorupsi?
- 3 Hari Bikin Sodetan di Contra Flow km 122 Tol Cipali
- Setelah Pesta Miras, Korban Dipaksa Digilir 4 Pelaku hingga Tewas
- Tadi Malam Bikin Heboh, Pak Basuki Lansung Kunjungi Waduk Cipancuh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: